Kamis, Juni 25, 2009

Henna ...... oh henna.....

Kurang lebih 10 hari yang lalu, saya mewarnai rambut saya dengan henna..... semacam ramuan pewarna rambut dari arab, yang kata orang-orang lebih alami dibanding dengan pewarna lain dari merk-merk terkenal.

Selama saya masih di Jakarta saya tidak kesulitan untuk mendapatkan henna tersebut, karena salon langganan saya sudah menyediakan henna tersebut. Ketika saya memutuskan untuk pindah ke Yogyakarta tepatnya di Sleman, ada rasa khawatir akan susah mendapatkan henna arab. beberapa hari setelah saya tinggal di Sleman, saya mulai membuka internet, googling mencari salon yang menawarkan jasa pewarnaan rambut dengan henna. setelah semua kata kunci dimasukan, ternyata tidak banyak salon yang menggunakan henna. Sekalinya ada tempatnya sangat jauh, dan tidak bisa dicapai dengan trans jogja (ini transportasi andalan saya selama di jogja). Ada juga yang memakai henna dari India. Wah.... sedangkan yang saya cari adalah henna dari Arab. Sempat juga saya mencari di toko online yang menjual oleh-oleh dari Arab. Tetep aja gak ketemu......

Akhirnya saya memutuskan untuk meng order dari salon saya di jakarta. Dikirim dengan JNE, dengan express, tapi sampai di tempat baru besok sore jam 17.00 Padahal henna harus segera dipakai, kalau tidak basi. Keadaan packing wadah plastik baik, tapi bungkusan plastik pecah, sehingga henna meleleh keluar tapi tetap di wadah plastik. Dengan dibantu kakak, mulailah mengecat rambut selesai sekitar pukul 19.00. Berdasarkan pengalaman didiamin selama 3 jam, jadi diperkirakan jam 22.00 selesai. Tapi sempat kaget karena jam 22.00 sempat saya cek, kok masih ada rambut uban yang belum tertutupi? wah setelah dapat info, rambut di hair dryer sampai agak kering dan akhirnya di cuci. Hasilnya ...... agak kecewa karena tidak hitam seperti biasanya. Apa ada yang salah?

Saya googling lagi mencari henna lain yang bisa saya dapt selain dari salon saya. Akhirnya baca-baca testimony orang-ornag di internet, ada henna dari merk LUSH, setelah saya cari dan baca info produk, saya memutuskan untuk membeli henna tersebut melalui teman yang ada di perth dan setiap 3 bulan sekali dia pulang kampung ke jakarta. Setelah sempat mengirim email menanyakan bagaimana cara melelehkan henna LUSH (dalam bentuk blok seperti coklat batang) saya memutuskan mencoba memakai henna LUSH. Biasa..... kalau yang pertama agak bingung akhirnya henna sudah menjadi pasta, dan siap untuk di tempelkan ke rambut. Rupanya tidak semudah henna dari jakarta, pasta henna ini begitu di tempelkan ke rambut dalam itungan 2-3 menit sudah mengering, bisa dibayangkan....... seperti lumpur yang langsung mengering di rambut. setelah 1 jam pemakaian, saya mendiamkan rambut selama 5.5 jam. Kepala rasanya berat sekali...... kira-kira jam 18.00 saya mulai mencuci rambut, wuihhhhh....... setengah mati mencucinya...... dan hasilnya....... tidak ada perubahan.... rambut uban saya tetap dengan warna aslinya...... aaahhhh..... sudah setengah mati hasilnya gatot...... gagal total!!!!

Dua minggu kemudian saya mencoba lagi henna LUSH, karena dari pemakaian henna Lush yang pertama gagal. saya mengambil kesimpulan kalau saya dalam masa PMS ketika memakai henna tsb. Kata ornag kalau sedang PMS dan mens sebaiknya tidak henna, karena biasanya gagal. Pemakaian yang kedua, kakak saya sudah lebih canggih, kondisi pasta lebih encer, tidak terlalu kental seperti yang pertama. Saya tunggu selama 6 jam. dan hasilnya..... rambut uban saya menjadi seperti warna rambut jagung....... wah bukan ini yang saya harapkan, seharusnya hitam.... Kok gagal lagi ya.....saya sempat putus asa dengan Henna LUSH. Akhirnya saya memutuskan untuk membeli lagi dari jakarta. Kali ini saya dikirim bubuk henna dan bubuk kopi, teman saya meminta untuk meramu sendiri dengan campuran teh basi, jeruk nipis dan kuning telur. Pengalaman menyiapkan henna sudah terlatih. Setelah di diamkan selama 5-6 jam, saya cuci rambut, dan hasilnya...... rambut saya kembali hitam, uban berubah menjadi hitam.... saya benar-benar puas dengan hasil henna kali ini....

Henna.... oh henna.... benar-benar membuat hidup saya gundah gulana selama hampir 2 bulan.
Akhirnya saya memutuskan untuk memesan saja dari jakarta.

Tapi satu lagi masalah yang belum terpecahkan adalah mencari salon di yogya.......

Selasa, Mei 26, 2009

HP JADUL........

Hari Minggu kemarin saya pergi ke Gereja seperti biasanya, dengan menumpang Trans Jogja mulai dengan menumpang bus 2B, sampai di terminal ganti dengan bus 3A. Padat! Itu kata yang tepat ketika para penumpang berebutan masuk. Dengan bergelantungan di dalam bus, hujan mulai turun dengan derasnya. Bus berjalan dengan cepat, bahkan ketika berbelok pun, tidak ada tanda-tanda supir menginjak rem..... jadi sudah terbayangkan bagaimana penumpang yang begelantungan di bus itu mempertahankan keseimbangan badan masing-masing agar tidak jatuh.

Seelah berganti bus lagi di salah satu halte di Malioboro, akhirnya sampai juga di depan Gereja. Dengan modal jacket dan payung lipat sampailah di Gereja. Sampai misa dimulai, umat yang hadir sedikit sekali, samapi pasturnya mengingatkan bahwa ini misa hari Minggu bukan misa harian di pagi hari. Koor, misdinar tidak datang..... untung pasturnya dibantu oleh prodiakon yang hadir..... Tidak lama kemudian Koor dadakan datang, dengan terbata-bata mereka mencoba menyanyi ......

Sedih sebetulnya melihat Gereja itu, bagus tapi kok gak dirawat ya? Gerejanya sih bersih, cuman lingkungan sekitarnya kok kumuh ya? Aduh jangan pake alasan gak ada dana ya.... kan ada koster yang punya kewajiban untuk membersihkan lingkungan gereja..... Jangan-jangan Pasturnya gak pernah memperhatikan lingkungan,,,, Harus di sms in Pasturnya....

Acara rutin sesudah misa selesai adalah pergi ke Malioboro atau ke Amplaz. Kali ini giliran Amplaz. Begitu sampai disana, langsung ke food court dan memesan makanan rutin yang paling enak dan murah, bakmi ayam merah.

Duduk di smoking area, sambil memperhatikan orang yang lalu lalang...... sampailah menemukan 3 kelompok yang duduk di area tersebut. Kelompok pertama adalah sekumpulan anak muda dengan gayanya yang sangat tengil, dari gaya jalannya, cara memegang rokok dan menghisapnya, terus berbicara dengan teman-temannya, mungkin mereka anak sma atau anak kuliahan semester awal.... Kelompok kedua, adalah kelompok yang gayanya sok cool, dengan rambut panjang, merokok, dan tampang muka yang dingin. kelompok yang lebih tua umurnya.... atau jangan-jangan masih muda tapi boros tampang.....?
Kelompok yang terakhir, anak-anak muda yang lebih mapan. tetap dengan rokok di tangan, tapi tangan yang lain menggemgam blackberry dan iPhone, ada sebutan lain komunitas BB...
Akhirnya menemukan juga sekelompok orang yang menggunakan alat komunitas yang paling trend sekarang ini..... ditengah kelompok dengan HP JADUL.........

Selasa, April 21, 2009

becak.....

Ceritanya sehabis dari Gereja di Kidul Loji mau jalan-jalan ke Malioboro, tapi kalau menggunakan trans jogja kan muter jauh dan kayaknya ribet, maka kita putuskan untuk numpang naik becak. Tanya tentang ongkos....maklum lah kita kan bukan orang Jogja, so praktis tidak berbahasa jawa, jadi kita tanya-tanya ongkos ke orang-orang yang bisa kita percaya untuk menghindari harga turis....

Akhirnya kita naik becak kedua dari yang kita tawar-tawar. Seorang Bapak tua.... kenapa bisa kita ambil kesimpulan seperti itu...? Pada saat kita sudah duduk di dalam becak, saya mulai menyadari kalau becak itu maju dengan sangat-sangat perlahan, lambat..... Saya bukan tipe orang yang berjalan cepat, dibanding dengan kakak dan teman saya, saya termasuk orang yang berjalan sedang kecepatannya...

Dari mulai menyebrangi jalan Senopati trus berbelok ke kiri pada lampu merah, si Bapak berjalan dengan pelan sekali, untuk beberapa saat saya merasa seperti berjalan di tempat. Bisa saya bayangkan kendaraan yang ada dibelakang becak kita..... Tidak berapa lama kemudian hujan turun, dan si Bapak menawarkan untuk menutup becaknya supaya kita tidak kebasahan.... Ritual membuka plastik depan, terpal yang ada disamping kiri saya, terpal di belakang kita, berjalan dengan lambat.... tidak lama kemudian si Bapak membungkus badannya juga dengan plastik bening.... oya terpal sebelah kanan dibuka sendiri oleh kakak saya.... Kemudian jalan mulai menanjak dan si Bapak turun dari sadel dan mulai mendorong becaknya. Timbul perasaan menyesal memilih si Bapak dan becaknya.

Rasanya saya tidak sabaran untuk segera sampai di belakang hotel Ibis, ketika becak mulai berbelok ke kiri menuju hotel Ibis, saya menyanyakan pada kakak saya, apa kita tidak turun dan jalan kaki saja, saya benar-banar tidak tega dengansi Bapak, tapi kakak saya bilang terus saja dulu. Lagipula hari masih hujan.....

Bisa terbayangkan perasaan saya ketika harus melawan arus di jalan tersebut, becak berjalan dengan pelan-pelan, si Bapak sangat hati-hati mendorong becaknya, karena takut ada lubang, karena jalanan gelap. Akhirnya sampai juga kita di tempat tujuan, dan kita membayar si Bapak, setelah kita putuskan untuk membayar lebih dari harga yang sudah disepakati.

Adapun kata-kata yng keluar dari si Bapak itu selain ucapan terimakasih.... hati-hati di jalan ya dik..... trenyuh juga mendengarnya. Saya bilang ke kakak saya kalau saya bener-bener gak tega dengan si Bapak, ternyata kakak saya juga begitu.

Kesimpulan kedua, saya mengatakan kalau si Bapak itu sudah tua, ditengah perjalanan si Bapak bilang kalau dia sudah tua dan berumur 70 thn, si Bapak ingin menjelaskan kenapa becaknya berjalan lambat...

Benar-benar suatu pengalaman hidup.....

Rabu, Maret 25, 2009

kaget....

Kaget dan surprise...... itu mungkin kata-kata yang tepat untuk menggambarkan kejadian kemarin. Siang hari terima telpon via HP dari seseorang yang sudah lama menghilang, WUKI..... ya benar Wuki. Tiba-tiba saja dia telpon ke HP CDMA dengan no yang lain, ketika melihat no itu ada perasaaan yang mengatakan kalau itu dari Wuki. Ternyata...... benar!!!!! Dia langsung mengatakan apa benar saya sudah pindah ke Jogja, karena dia tahu nya dari kakak saya di Bali.

Tetep aja gak ngaku..... dengan gaya cuek, menjelaskan ke dia kalau ada kerjaan di Jogja dan gue akan stay beberapa bulan di sini......hehehehe..... semakin lihai aja.....
Dengan gayanya dia mengatakan kalau dia ada di Jakarta sekarang (...... hahahahaha.... bukannya selama ini dia di Jakarta....tapi cerita yang beredar kalau dia lagi keliling separuh atau seperempat bola dunia...... dan cerita itu asalnya dari dia sendiri......) abis mengikuti kegiatan KBRI di Kuwait, Aussie, dll...... amin deh kalau bener....

Langsung sorenya saya dapat sms dari Lily yang protes kenapa tidak memberitahukan ke dia kalau sudah pindah ke Jogja, karena dia mendengar berita ini dari Elis...... dan bisa dibuat kesimpulan kan.... kalau berita itu datang dari Wuki, dan tentunya dibumbui sedemikian rupa...
Padahal Lily sudah pernah diinfokan, kalau gue ada kerjaan di jogja dan akan sering stay di jogja..... dasar aja dia gak perhatiin itu, begitu ada berita dari Elis langsung deh dia merasa terabaikan. Memang sih HP utama gue matikan supaya gak ditelpon-telpon sama dia, karena dia itu bawel, jadi sebel aja jelasinnya.

Tapi gue percaya deh ........... kalau berita gue pindah ke Jogja sudah tersebar luas ............ bahkan ditambah berita gue mau kawin kali ama cowok Jogja..... hehehehehe....... seru juga......

Kamis, Maret 19, 2009

Jogja........

Tak terasa sudah 3 minggu di Jogja...... tepatnya di Sleman.....
Apa yang dikerjakan? sampai saat ini beres-beres rumah saja, nonton tv, atau lihat internet......
tidak ada yang bisa dilakukan karena semakin banyak kegiatan di luar rumah, artinya semakin banyak uang yang keluar, padahal sekarang harus hidup hemat...... hemat......hemat......

Sekarang ini hanya bisa berharap agar rumah cepat terjual sehingga bisa bergerak sedikit. Tapi yah nikmati saja keadaan sekarang.....

Kita sepertinya mengalami dari awal...... mandi dengan gayung, kalau mau mandi air panas... harus masak dulu, mau masak nasi pas rice cooker lagi ngadat harus pake panci kukusan..... iiiiiihhhhhhhhh.. repot ya....

Mau jalan-jalan, kita naik kendaraan umum....trans jogja.... padahal waktu di jakarta boro-boro naik trans jakarta....hehehehehe.....
Tapi enak juga kok naik trans jogja, seharusnya di jakarta, jalurnya seperti di jogja ini, bukan satu jalur sendiri-sendiri aja.... payah juga gubernur jakarta Sutiyoso itu.....
Prestasinya itu cuman bikin macet aja. Belum lagi jalur busway yang terakhir ini, melewati perumahan, walhasil macet setiap hari....... pasti nyesel deh punya rumah di pondok indah......

Kesusahan yang ada disini adalah kalau mau henna, mati deh nyari salon yang bisa henna arab. mana rambut sudah mulai memutih...... aduh duh......

Tuhan...... tolong hamba Mu ini supaya rumah cepat terjual dengan harga yang kita inginkan, biar gak repotin orang lain......

Kamis, Januari 08, 2009

jalan jalan......

harusnya hari ini aku ke kantor, tapi hati kok ya gak mau ya..... kata yang tepat sih malas....
haaaaaaah..... ini kan baru hari ke 8 di bulan januari? kok dah malas ya...... ada yg gak beres di badan dan otak ku

wake up wake up..... janjinya kemarin mau beresin kamar, tapi yang ada malah main game seperti hari kemarin.....
ingat waktu kepindahan sudah dekat.... barang barang belum beres semua. dan hiiiiii....... pertama kali untuk isi sppt, hahahahaha....... mentang mentang baru punya npwp, sok sok an mau ngisi sppt.

mood hari ini tambah rusak lagi karena kakak minta uang lagi, gak banyak sih, cuman kok merongrong ya..... sementara keuangan aku pun terbatas, masih banyak keperluan lain yang harus dipenuhi.....

akhirnya dengan berat hati aku pergi juga untuk ambil uang, dan akhirnya belanja dikit untuk makan sehari hari. sempatkan diri untuk ke atm bca, mau urus urus semua, terutama ke customer service...... tapi sesuai dengan namanya "banck capek antri" untuk urusan ganti buku saja ngantrinya lama sekali, lain hal ya kalau kita antri beras atau gajian..... hihihi..... apa masih ada ya di jaman internet gini gajian aja masih antri.......

ngomong ngomong soal antri, itu sama saja dengan menunggu.... jadi teringat jaman kerja di perusahaan garment dulu. pada saat gajian, hari gajian, kita menunggu di telpon oleh finance untuk menghadap ke finance manager, untuk ambil uang gaji..... bisa dibayangkan nunggunya seharian..... sampai urusan utama sales diabaikan..... cek pasar, demi untuk jangan sampai pada saat pemanggilan, tidak ada di tempat.

jadi hari ini yang janjinya mau ke kantor yang ada malah jalan jalan, aduh gimana ya..... ada perasaan bersalah. kok rasa malas ini susah hilang ya?

tapi janji dalam hati kembali, besok ke kantor, kayanya pasti jadi......

Rabu, Januari 07, 2009

hari pertama ngantor....

wuihhhh..... bangun pagi lagi. udah kelamaan bangun siang, jadi susah bangun pagi, mana hari ini agak dingin, makin asyik kalau dibawah selimut batik....

ada open class, keren kan bahasanya, padahal itu adalah kelas motivasi untuk para agent asuransi yang tidak berproduksi bulan desember kemarin..... jadi malu..... kalau ikut open class itu udah ketahuan deh ..... mutu agent yang ikut pagi ini.

sudah hampir memasuki tahun ke 4 menjadi agent asuransi jiwa, tapi rasanya kok tidak bisa fokus ya..... tidak bisa make money di bidang ini... padahal banyak agent lain yang dengan mudahnya mendapatkan klien sampai beberapa tiap bulannya. apa memang beda hoki ya.... (alasan yang selalu keluar dari agent yang gak punya klien).

tapi disadari bahwa menjadi agent asuransi adalah pekerjaan mulia yang selalu dilecehkan banyak orang. banyak orang merasa gerah kalau bertemu dengan agent asuransi, selalu cepat cepat bilang sudah punya asuransi, padahal pada saat memperkenalkan diri belum ada niat untuk menawarkan produk tersebut.

pekerjaan yang punya resiko ditinggal teman.... banyak teman yang menjauh, atau malas menerima telpon, apalagi mereka sudah tahu siapa yang menelpon....

kadang sedih juga ya.... ada perasaan minder kalau menyebut pekerjaan yang sekarang... agent asuransi jiwa....

pekerjaan yang kata ornag maksa, ngemis2.....hik hik hik...
tapi wake up ..... hari ini ada kelas motivasi untuk membangkitkan semangat agent yang minder, malas dll.... tapi benar menjual asuransi adalah menjual kepastian untuk menghadapi ketidakpastian hidup yang pasti datang....

kita tidak pernah tahu sampai kapan kita bisa hidup... untuk itu kita harus menyiapkan segala sesuatu untuk ahli waris kita, sesuatu yang pasti, untuk menghadapi hal hal yang tidak pasti...

seorang marketing, belum berhasil kalau ia belum menjadi agent asuransi....
karena gak gampang menjual asuransi, cmn selembar kertas....

setelah semangat agent di charge lagi, kayaknya saya tetap keluar dari agent asuransi, kecuali saya bisa mutasi ke kota baru.....
hanya saja di kota baru saya belum punya market, keburu saya dah di terminate deh.....